Kamis, 30 Oktober 2014

HIASI HATI DENGAN KELEMBUTAN

HIASI HATI DENGAN KELEMBUTAN


Islam adalah agama yang cinta damai.Allah Swt sangat membenci segala bentuk kekerasan.Bahkan,Dia mengutus para Nabi dimuka bumi ini pun tujuannya adalah untuk menyebarkan risalah kedamaian (lihat Surat Al Anbiya' ayat 107).
Banyak ayat-ayat Al Qur'an yang menyinggung permasalahan ini dalam bentuk kupasan yang beragam.Karena itu,sangatlah salah jika anggapan bahwa islam menyerukan permusuhan dan pertikaian.
Rasa damai yang digambarkan dalam islam,ternyata haruslah dimulai dari diri sendiri.Islam menganggap bahwa rasa damai itu bisa tercipta jika masing-masing individu menghilangkan sifat keras hati dan kasar.Ia haruslah mudah memaafkan kesalahan orang lain,lemah lembut,dan rendah hati.Allah Swt menyerukan:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" (QS.Ali Imran ayat 159).
Nabi Muhammad Saw juga sangat mencintai kelembutan.Ia berdakwah dengan penuh kelembutan hati.Setiap ajakan yang diserukan kepada umatnya selalu didahului dengan sikap toleran dan kasih sayang.Bahkan,ketika ia mendapat perlakukan buruk,dia malah membalasnya dengan penuh kelembutan hati.Dari sikap inilah orang kemudian merasa simpati dan takluk seketika.
Tak aneh bila Rasulullah Saw menyebutkan keutamaan sikap lemah lembut,Sabdanya:
"Bersikap manis kepada manusia adalah separo dari akal,berlemah lembut separo dari mata pencaharian,dan orang yang hidup hemat tidak akan kekurangan".
Bahkan di hadits lain beliau bersabda:
"Barangsiapa diberi bagian dari kelemahlembutan,maka ia telah diberi bagian dari kebaikan dunia dan akhirat".
Dalam hadits ini,Rasulullah Saw yang jujur dan terpercaya mengatakan bahwa barangsiapa dikaruniai sifat lemah lembut,berarti ia telah diberi seluruh kebaikan.Dan ini artinya semakin kelemahlembutan seseorang bertambah,maka bertambah pula kebaikan dunia akhiratnya,demikian juga sebaliknya.


Sumber: Majalah Hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar